Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
SAINS & TEKNOLOGI

BMKG Peringatkan La Nina, Ini Sejumlah Daerah yang Diprediksi Terdampak

journalist-avatar-top
By
Thursday, November 21, 2024 08:52
0
bmkg_peringatkan_la_nina_ini_sejumlah_daerah_yang_diprediksi_terdampak

Bmkg Peringatkan La Nina Ini Sejumlah Daerah Yang Diprediksi Terdampak

Indocafe

Jakarta, MISTAR.ID

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan terkait peningkatan curah hujan di berbagai wilayah Indonesia sebagai dampak dari fenomena La Nina.

Fenomena ini diprediksi berlangsung hingga awal tahun 2025 dan berpotensi meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

Plt Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyampaikan bahwa La Nina yang lemah memicu suhu perairan Indonesia menjadi lebih hangat dari rata-rata, sehingga meningkatkan pembentukan awan hujan.

Kondisi ini diperkuat dengan fenomena Indian Ocean Dipole (IOD), yang turut memengaruhi distribusi curah hujan.

Baca juga: WhatsApp Hadirkan Desain Baru dengan Ikon Warna-Warni

“Proyeksi iklim menunjukkan sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan tinggi, terutama pada November hingga Februari. Ini meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi di wilayah rawan,” ujar Dwikorita dalam rapat koordinasi di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dilansir dari CNN, BMKG memperkirakan sekitar 67 persen wilayah Indonesia akan menerima curah hujan lebih dari 2.500 mm per tahun, dengan beberapa daerah, seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, diprediksi mencapai hingga 5.000 mm per tahun.

Sementara itu, sekitar 15 persen wilayah akan mengalami curah hujan di atas normal, sedangkan hanya 1 persen yang diprediksi memiliki curah hujan rendah, seperti Nusa Tenggara Timur dan Papua Barat.

Baca juga: WhatsApp Punya Solusi untuk Pesan yang Belum Terkirim

Musim hujan diperkirakan mencapai puncaknya pada Januari hingga Februari 2025, dengan curah hujan yang kerap disertai angin kencang dan petir. BMKG mengimbau masyarakat di daerah rawan banjir dan longsor, terutama di sekitar lereng gunung api, untuk meningkatkan kewaspadaan.

“Hujan dengan intensitas sedang saja dapat memicu banjir lahar di daerah gunung api. Oleh karena itu, perlu antisipasi lebih, terutama saat intensitas hujan tinggi,” kata Dwikorita.

Pemerintah daerah dan masyarakat diharapkan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana ini, termasuk dengan memantau informasi cuaca dari BMKG dan mengoptimalkan upaya mitigasi di wilayah rentan. (cnn/hm25)

journalist-avatar-bottomAnita Sinuhaji